Sabtu, 25 Februari 2023

Materi PPKn Kelas 9 Bab 5 "Harmoni Keberagaman Masyarakat Indonesi

 rintah dalam pemberdayaan perempuan untuk meningkatkan kualitas hidup, peran, dan kedudukan perempuan dalam berbagai bidang kehidupan dan  pembangunan, serta meningkatkan perlindungan bagi perempuan terhadap berbagai bentuk kekerasan, eksploitasi, dan diskriminasi.

Kegiatan pokok yang dilakukan sebagai berikut.

  • Peningkatan kualitas hidup perempuan melalui aksi afirmasi, terutama di bidang pendidikan, kesehatan, hukum, ketenagakerjaan, sosial, politik, lingkungan hidup, dan ekonomi. 
  • Peningkatan upaya perlindungan perempuan dari berbagai tindak kekerasan, eksploitasi, dan diskriminasi, termasuk upaya pencegahan dan penanggulangannya.
  • Pengembangan dan penyempurnaan perangkat hukum dan kebijakan peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan di berbagai bidang pembangunan di daerah.
  • Pelaksanaan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) untuk peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan di daerah.
  • Penyusunan sistem pencatatan dan pelaporan, sistem penanganan dan penyelesaian kasus tindak kekerasan, eksploitasi, serta diskriminasi terhadap perempuan.
  • Pembangunan pusat pelayanan terpadu berbasis rumah sakit dan berbasis masyarakat di tingkat provinsi dan kabupaten/kota sebagai sarana perlindungan perempuan korban kekerasan, termasuk perempuan korban kekerasan dalam rumah tangga.
  • Peningkatan peran masyarakat dan media dalam penanggulangan pornografi dan pornoaksi.

Ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kualitas pemberdayaan kaum perempuan, di antaranya sebagai berikut.

  • Melalui jalur pendidikan, baik formal maupun informal.
  • Terciptanya kemitraan yang baik antara laki-laki dan perempuan, baik di ranah publik maupun domestik, dengan memiliki persepsi yang sama tentang dimensi perbedaan dan persamaan.
  • Berupaya memberdayakan diri dengan cara meningkatkan rasa percaya diri.
  • Memahami tujuan hidup dan dapat membuka diri untuk bermusyawarah. Pesatnya arus informasi saat ini mengharuskan perempuan memanfaatkan potensi dirinya melalui pengembangan karir di luar rumah.
  • Pelaksanaan pelatihan/pendidikan analisis gender, agar dapat meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan kesadaran tentang gender, serta meningkatkan kemampuan dalam kebijakan program/perencanaan pembangunan.
  • Mengupayakan keterlibatan kaum perempuan dalam setiap proses dan pengambilan keputusan.

Anak-anakku, demikianlah Ringkasan Materi PPKn Kelas 9 Bab 5 "Harmoni Keberagaman Masyarakat Indonesia". 

Selasa, 24 Januari 2023

Materi PPKn Kelas 8 Bab 4 “Semangat Kebangkitan Nasional Tahun 1908”

 A.  Kondisi Bangsa Indonesia Sebelum Tahun 1908

Awal dimulainya penjajahan Belanda di Indonesia dimulai sejak didirikannya Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) pada tanggal 20 Maret 1602. Sejak VOC berdiri, dimulailah berbagai bentuk kekerasan yang menimpa rakyat Indonesia. Penderitaan rakyat Indonesia terjadi dalam berbagai segi kehidupan. Di berbagai daerah, VOC melakukan tindakan dengan melaksanakan politik devide et impera (adu domba), yaitu saling mengadu domba antara kerajan yang satu dan kerajaan yang lain atau mengadu domba di dalam kerajaan itu sendiri. Politik adu domba makin melemahkan kerajaan-kerajaan di Indonesia dan merusak seluruh sendi kehidupan masyarakat.

Bangsa Indonesia makin menderita ketika Daendels (1808–1811) berkuasa. Upaya kerja paksa (rodi) guna membangun jalan sepanjang pulau Jawa (Anyer-Panarukan) untuk kepentingan militer, membuat rakyat makin menderita. Penderitaan berlanjut karena  Belanda  kemudian  menerapkan  Cultuurstelsel (tanam  paksa).  Peraturan Tanam Paksa diterapkan oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda Van Den Bosch tahun 1828. Sistem Tanam Paksa mewajibkan rakyat menanami sebagian dari sawah dan atau ladangnya dengan tanaman yang ditentukan oleh pemerintah dan hasilnya diserahkan kepada pemerintah.

B.  Perintis Kebangkitan Nasional dalam Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia
Boedi Oetomo (Budi Utomo) merupakan organisasi pertama di Indonesia yang bersifat nasional berbentuk modern, yaitu organisasi dengan pengurus yang tetap, ada anggota, tujuan, dan program kerja. Boedi Oetomo didirikan oleh dr. Soetomo pada tanggal 20 Mei 1908. Pendirian Boedi Oetomo, tidak terlepas dari penggagas atau pendorong lahirnya Boedi Oetomo yaitu dr. Wahidin Soedirohusodo
Budi Utomo berasal dari kata Sansekerta, yaitu bodhi atau  budhi berarti ”keterbukaan jiwa”, ”pikiran”,
”akal”, atau ”pengadilan”, yang juga bisa berarti “daya untuk membentuk dan menjunjung konsepsi dan ide-ide umum”.  Adapun perkataan utomo berasal dari utama, yang dalam Bahasa Sanskerta berarti ”tingkat pertama” atau ”sangat baik”.

Program   Budi   Utomo   adalah   mengusahakan  perbaikan  pendidikan  dan  pengajaran. Akan tetapi, programnya lebih bersifat sosial  karena  saat  itu  belum  dimungkinkan melaksanakan  gerakan  yang  bersifat  politik.

C.  Mewujudkan Persatuan dan Kebanggan sebagai Bangsa Wujud Nilai Kebangkitan Nasional

1.    Mewujudkan Persatuan Indonesia

Berdasarkan istilah, persatuan dan kesatuan berasal dari kata satu yang berarti utuh atau tidak terpecah-belah. Persatuan dapat diartikan sebagai perkumpulan dari berbagai komponen yang membentuk menjadi satu. Kesatuan merupakan hasil perkumpulan tersebut yang telah menjadi satu dan utuh dengan demikian, kesatuan erat hubungannya dengan keutuhan. Persatuan dan kesatuan mengandung arti bersatunya macam-macam corak yang beraneka ragam menjadi satu kebulatan yang utuh dan serasi.

Tahap-tahap pembinaan persatuan bangsa Indonesia itu yang paling menonjol ialah sebagai berikut.

a) Perasaan Senasib
Perasaan senasib sebagai bangsa akan meningkatkan rasa persatuan dalam seluruh rakyat Indonesia. Perasaan senasib dapat muncul karena faktor keterikatan terhadap tempat kelahiran atau menghadapi suatu masalah tertentu. Dalam kurun sejarah, bangsa Indonesia pernah menjadi bangsa terjajah. Kondisi ini mendorong perasaan senasib bagi bangsa Indonesia.

b) Kebangkitan Nasional
Kebangkitan nasional adalah sesi pergerakan perjuangan bangsa Indonesia yang mulai menyadari kondisi dan potensi sebagai suatu bangsa. Kebangkitan nasional Indonesia  dipelopori  dengan  kelahiran  Budi  Utomo  pada  tahun  1908.  Ciri dari kebangkitan nasional adalah perjuangan bangsa Indonesia lebih diwarnai perjuangan untuk kepentingan nasional bukan hanya kepentingan daerah.

c) Sumpah Pemuda
Sumpah Pemuda merupakan penegas bagi bangsa Indonesia untuk mewujudkan sebuah negara yang memiliki identitas dan dicintai rakyatnya.

d) Proklamasi Kemerdekaan
Proklamasi Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945 merupakan titik puncak perjuangan rakyat Indonesia.

Contoh sikap positif yang berkaitan dengan nilai-nilai kebangsaan yang terkandung dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 
1945 adalah sebagai berikut.
uan tidak manusiawi. Hak untuk mendapatkan kehidupan yang layak, mendapatkan pendidikan dan pelayanan kesehatan, serta aman dari ancaman ketakutan.

7)    Nilai Ketaatan Hukum

Setiap warga negara tanpa pandang bulu wajib menaati setiap hukum dan peraturan   yang   berlaku.   Begitupun   terhadap   lembaga-lembaga   penegak hukum, agar lebih independen, tidak terkontaminasi dengan kekuasaan/politik praktis agar adanya persamaan di depan hukum (equality before the law) dapat terwujud.

Selasa, 03 Januari 2023

Ringkasan Materi PPKn Kelas 9 Bab 4 Bagian 1,2, dan 3


Bagaimana kabarnya hari ini? Semoga kita semua dalam keadaan sehat walafiat dan selalu dalam lindungan Allah Swt. 

Alhamdulillah hari ini, kita bisa bertemu kembali dalam pelajaran PPKn. Sebelum kita mulai, marilah kita membaca doa terlebih dahulu, sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing. Berdoa dimulai. Selesai.

Anak-anakku, pada pertemuan kali ini, kita akan mempelajari Bab 4 tentang "Keberagaman Masyarakat Indonesia dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika".

A. Makna Persatuan dalam Kebangsaan

Persatuan berarti perkumpulan dari berbagai komponen yang membentuk menjadi satu. Sedangkan kesatuan merupakan hasil perkumpulan tersebut yang telah menjadi satu dan utuh. Maka kesatuan erat hubungannya dengan keutuhan. Kesatuan berbangsa Indonesia, berarti keadaan yang merupakan satu keutuhan sebagai bangsa Indonesia. Sedangkan kesatuan bertanah air, merupakan satu keutuhan di dalam wilayah yang dihuni secara turun temurun oleh bangsa Indonesia.

Persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia telah tumbuh dan terbentuk dalam nilai-nilai budaya masyarakat Indonesia. Jauh sebelum kemerdekaan persatuan bagi bangsa Indonesia memiliki makna yang sangat mendalam sepanjang sejarah perjuangan bangsa. Karena berkat persatuan dan kesatuan dari segenap elemen bangsalah kita dapat mengusir penjajah, mendirikan negara atas kehendak bangsa sendiri, berjuang mempertahankan kemerdekaan,

serta mengisi kemerdekaan dengan upaya-upaya pembangunan nasional. Walaupun kondisi masyarakat Indonesia beragam suku bangsa, agama, ras, budaya, dan adat istiadatnya, namun tetap merupakan keluarga besar bangsa Indonesia di bawah naungan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

Persatuan dalam keragaman masyarakat Indonesia, memiliki arti yang sangat penting dan harus dipahami oleh setiap warga masyarakat agar dapat mewujudkan kehidupan yang serasi, selaras, dan seimbang, serta mempererat hubungan kekeluargaan antarwarga masyarakat, sehingga perbedaan yang ada tidak menjadi sumber masalah. Oleh karena itu, diperlukan alat yang dapat mempersatukan bangsa Indonesia, yaitu dasar negara Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Bhinneka Tunggal Ika, Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta lambang-lambang identitas nasional, seperti bendera Merah Putih, lambang negara Garuda Pancasila, dan lagu kebangsaan Indonesia Raya.

Dalam mewujudkan persatuan dalam keragaman masyarakat Indonesia, kita perlu mengembangkan sikap tidak memandang rendah suku atau budaya yang lain, tidak menganggap suku dan budayanya paling tinggi dan paling baik, menerima keragaman suku bangsa dan budaya sebagai kekayaan bangsa yang tak ternilai harganya, serta lebih mengutamakan negara daripada kepentingan daerah atau suku masing-masing.

ditanggung oleh pihak perempuan, dan pihak laki-laki tidak dibebankan untuk menanggung biaya perkawinan kecuali atas kesepakatan kedua belah pihak.

c. Agama

Agama merupakan satu hal yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia. Keanekaragaman suku bangsa, letak geografis, dan latar belakang sejarah, merupakan faktor penyebab terjadinya keragaman tersebut. Pemerintah menetapkan agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghuchu sebagai agama resmi penduduk di Indonesia.

2. Pengaruh Keberagaman Masyarakat Indonesia

Keberagaman masyarakat Indonesia menjadi suatu kekuatan bagi tumbuhnya persatuan dan kesatuan bangsa. Dalam kehidupan masyarakat kita, keberagaman ini belum sepenuhnya menjadi sebuah kekuatan, tapi menjadi pemicu terjadinya perselisihan dalam masyarakat.

Dampak positif yang ditimbulkan dari keberagaman masyarakat Indonesia, di antaranya:

  • terciptanya integritas nasional;
  • menjadi sarana untuk memajukan pergaulan antarsuku, agama, budaya, dan golongan;
  • dapat memperkaya khazanah budaya bangsa.

Di samping itu, dampak negatif yang ditimbulkan dari keberagaman masyarakat Indonesia, di antaranya:

  • terjadinya konflik dalam masyarakat;
  • munculnya sikap primordialisme, yaitu pandangan yang berpegang teguh pada hal-hal yang dibawa sejak kecil baik mengenai tradisi, adat istiadat, kepercayaan, maupun segala sesuatu yang ada di lingkungan pertamanya;
  • munculnya sikap etnosentrisme, yaitu suatu pandangan yang menganggap bahwa suku bangsanya sendiri lebih unggul dibandingkan dengan suku yang lainnya;
  • fanatisme yang berlebihan, yaitu paham yang berpegang teguh secara berlebihan terhadap keyakinan sendiri sehingga menganggap salah terhadap keyakinan yang lain.

Ringkasan Materi PPKn Kelas 8 Bab 4 Bagian 1

 A.  Kondisi Bangsa Indonesia Sebelum Tahun 1908


Penjajahan Belanda di Indonesia dimulai sejak didirikannya Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) pada tanggal 20 Maret 1602. Sejak VOC berdiri, penderitaan rakyat Indonesia terjadi dalam berbagai segi kehidupan

Di berbagai daerah, VOC melakukan tindakan dengan melaksanakan politik devide et impera (adu domba), yaitu saling mengadu domba antara kerajan yang satu dan kerajaan yang lain atau mengadu domba di dalam kerajaan itu sendiri. Politik adu domba makin melemahkan kerajaan-kerajaan di Indonesia.

Bangsa Indonesia makin menderita ketika Daendels (1808–1811) berkuasa. Upaya kerja paksa (rodi) guna membangun jalan sepanjang pulau Jawa (Anyer-Panarukan) untuk kepentingan militer, membuat rakyat makin menderita. Penderitaan berlanjut karena Belanda kemudian menerapkan Cultuurstelsel (tanam paksa) yang diterapkan oleh Van Den Bosch.  penjajahan Belanda di Indonesia dimulai sejak didirikannya Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) pada tanggal 20 Maret 1602. Sejak VOC berdiri, dimulailah berbagai bentuk kekerasan yang menimpa rakyat Indonesia. Penderitaan rakyat Indonesia terjadi dalam berbagai segi kehidupan. Di berbagai daerah, VOC melakukan tindakan dengan melaksanakan politik devide et impera (adu domba), yaitu saling mengadu domba antara kerajan yang satu dan kerajaan yang lain atau mengadu domba di dalam kerajaan itu sendiri. Politik adu domba makin melemahkan kerajaan-kerajaan di Indonesia dan merusak seluruh sendi kehidupan masyarakat. Upaya kerja paksa (rodi) guna membangun jalan sepanjang pulau Jawa (Anyer-Panarukan) untuk kepentingan militer, membuat rakyat makin menderita. Penderitaan berlanjut karena  Belanda  kemudian  menerapkan  Cultuurstelsel (tanam  paksa).  Peraturan Tanam Paksa diterapkan oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda Van Den Bosch tahun 1828. Sistem Tanam Paksa mewajibkan rakyat menanami sebagian dari sawah dan atau ladangnya dengan tanaman yang ditentukan oleh pemerintah dan hasilnya diserahkan kepada pemerintah.


B.  Perintis Kebangkitan Nasional dalam Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia
Boedi Oetomo (Budi Utomo) merupakan organisasi pertama di Indonesia yang bersifat nasional berbentuk modern, yaitu organisasi dengan pengurus yang tetap, ada anggota, tujuan, dan program kerja. Boedi Oetomo didirikan oleh dr. Soetomo pada tanggal 20 Mei 1908. Pendirian Boedi Oetomo, tidak terlepas dari penggagas atau pendorong lahirnya Boedi Oetomo yaitu dr. Wahidin Soedirohusodo.
Budi Utomo berasal dari kata Sansekerta, yaitu bodhi atau  budhi berarti ”keterbukaan jiwa”, ”pikiran”,
”akal”, atau ”pengadilan”, yang juga bisa berarti “daya untuk membentuk dan menjunjung konsepsi dan ide-ide umum”.  Adapun perkataan utomo berasal dari utama, yang dalam Bahasa Sanskerta berarti ”tingkat pertama” atau ”sangat baik”.

Program   Budi   Utomo   adalah   mengusahakan  perbaikan  pendidikan  dan  pengajaran. Akan tetapi, programnya lebih bersifat sosial  karena  saat  itu  belum  dimungkinkan melaksanakan  gerakan  yang  bersifat  politik.

Senin, 02 Januari 2023

PENGUMPULAN TUGAS PPKn KELAS 9 BAB 4 BAIAN 1

 SILAHKAN KLIK TAUTAN DI BAWAH INI UNTUK MENGUMPULKAN TUGAS KALIAN

JANGAN LUPA TULIS NAMA DAN KELAS

LINK PENGUMPULAN SOAL

SOAL LATIHAN PPKn KLS 9

 1. JELASKAN APA YANG DIMAKSUD PERSATUAN DAN KESATUAN?

2. JELASKAN APA SAJA ALAT UNTUK MEMPERSATUKAN BANGSA?

3. SEBUTKAN APA SAJAKAH LAMBANG-LAMBANG NEGARA!

4. BAGAIMANA JIKA DI NEGARA KITA TIDAK ADA PERSATUAN?

Selasa, 27 Desember 2022

Materi PPKn Kelas 9 Bab 4 Bagian A

 Ini adalah video tanyang slide materi bab 4 PPKn kelas 9 Makna persatuan dalam kebangsaan.

Berikut video nya :

 


Selasa, 20 Desember 2022

ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA KURIKULUM MERDEKA

 

ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN 

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 1 Seririt

Mata Pelajaran : PPKn ( Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan) 

Kelas/Semester : 7 / 1 dan 2

Tahun Pelajaran : 2021/2022

Capaian Pembelajaran

Pada fase ini, peserta didik mampu: Menganalisis kronologis lahirnya Pancasila; mengkaji fungsi dan kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan  pandangan hidup bangsa, serta mengenal Pancasila sebagai ideologi negara; memahami implementasi Pancasila dalam kehidupan bernegara dari masa  ke masa; mengidentifikasi hubungan Pancasila dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan  Negara Kesatuan Republik Indonesia; serta melaksanakan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari; dan mengidentifikasi kontribusi Pancasila  sebagai pandangan hidup dalam menyelesaikan persoalan lokal dan global dengan menggunakan sudut pandang Pancasila. Memahami periodisasi  pemberlakuan dan perubahan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; memahami Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945 sebagai sumber hukum tertinggi; memahami bentuk pemerintahan yang berlaku dalam kerangka Negara Kesatuan Republik  Indonesia; memahami peraturan perundang-undangan dan tata urutannya; dan mematuhi pentingnya norma dan aturan, menyeimbangkan hak dan  kewajiban warga negara. Mengidentifikasi keberagaman suku, agama, ras dan antargolongan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika, dan mampu  menerima keragaman dan perubahan budaya sebagai suatu kenyataan yang ada di dalam kehidupan bermasyarakat, dan menanggapi secara  proporsional terhadap kondisi yang ada di lingkungan sesuai dengan peran dan kebutuhan yang ada di masyarakat; memahami urgensi pelestarian nilai  tradisi, kearifan lokal dan budaya; menunjukkan contoh pelestarian nilai tradisi, kearifan lokal dan budaya; dan menumbuhkan sikap tanggung jawab  dan berperan aktif dalam menjaga dan melestarikan praktik nilai tradisi, kearifan lokal dan budaya dalam masyarakat global. Mengidentifikasi wilayah  Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai satu kesatuan utuh dan wawasan nusantara dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia; menjaga  keutuhan wilayah NKRI; menunjukkan perwujudan demokrasi yang didasari oleh nilai nilai Pancasila serta menunjukkan contoh serta praktik  kemerdekaan berpendapat warga negara dalam era keterbukaan informasi; mengidentifikasi sistem pemerintahan Indonesia, kedudukan, tugas,  wewenang, dan hubungan antarlembaga-lembaga negara, hubungan negara dengan warga negara baik di bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya  maupun pertahanan dan keamanan; dan menyusun laporan singkat tentang sistem pemerintahan Indonesia, kedudukan, tugas, wewenang, dan  hubungan antarlembaga-lembaga negara, hubungan negara dengan warga negara.

ELEMEN PANCASILA

Elemen

Konten

Dimensi PPP

Tujuan Pembelajaran

Waktu

Kelas

Peserta didik mampu  menganalisis kronologis lahirnya Pancasila;  

mengkaji fungsi dan  

kedudukan

Pancasila sebagai dasar  negara dan pandangan  hidup

1. Latar sejarah 

kelahiran pancasila

2. Lahirnya Pancasila 3. Rumusan Pancasila 4. Penetapan Pancasila

1. Berkebinekaan  Global

2. Bergotong 

Royong

1. Peserta didik mampu mengidentifikasi  Latar sejarah kelahiran pancasila  

melalui diskusi.

2. Peserta didik mampu menjelaskan Lahirnya Pancasila melalui diskusi  

kelompok

3. Peserta didik mampu menemukan  Rumusan pancasila melaui diskusi

12 JP

7

 

 

bangsa, serta mengenal  Pancasila sebagai ideologi negara.

 

 

kelompok.

4. Peserta didik mampu menganalisi  penetapan pancasila melaui diskusi  

kelompok.

 

 

Peserta didik memahami  implementasi

Pancasila dalam  

kehidupan bernegara dari  masa kemasa.

Implementasi nilai-

nilai 

Pancasila dalam 

kehidupan sehari-hari.

1. Berkebinekaan  Global

2.Bergotong 

Royong

1. Peserta didik mampu mengidentifikasi  implementasi pancasila dalam  

kehidupan sehari-hari melaui diskusi  kelompok .

2. Peserta didik mampu memahami  implementasi pancasila dalam  

kehidupan bernegara dari masa ke

masa melaui diskusi kelompok.

12

7

Peserta didik mampu  mengidentifikasi

hubungan Pancasila  

dengan Undang-Undang  Dasar

Negara Republik  

Indonesia Tahun 1945,  Bhinneka

Tunggal Ika, dan Negara  Kesatuan Republik

Indonesia; serta  

melaksanakan nilai-nilai  Pancasila

dalam kehidupan sehari- hari.

1. Hubungan Pancasila  dengan Undang-

Undang Dasar

Negara Republik 

Indonesia Tahun 

1945, dalam

pelaksanaannya di

kehidupan sehari-

hari

2. Hubungan pancasila  dengan Bhinneka 

Tunggal Ika dalam 

pelaksanaannya di

1. Berkebinekaan  Global

2. Bergotong 

Royong

1. Peserta didik mampu mengidentifikasi  hubungan Pancasila dengan Undang- Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun  

1945, serta melaksanakan nilai-nilai  

Pancasila dalam kehidupannya sehari- hari.

2. Peserta didik mampu mengidentifikasi  hubungan pancasila dengan Bhinneka  Tunggal Ika dalam pelaksanaannya di  kehidupan sehari-hari

3. Peserta didik mampu mengidentifikasi  hubungan pancasila dengan Negara  

Kesatuan Republik

Indonesia dalam pelaksanaannya di  

kehidupan sehari-hari

 

8

 

 

 

kehidupan sehari

hari

3. Hubungan pancasila  dengan Negara 

Kesatuan Republik

Indonesia dalam 

pelaksanaannya di 

kehidupan sehari

hari

 

 

 

 

Peserta didik

mengidentifikasi  

kontribusi Pancasila  

sebagai

pandangan hidup dalam  menyelesaikan persoalan lokal dan global dengan  menggunakan sudut

pandang Pancasila.

kontribusi Pancasila 

sebagai pandangan hidup  dalam menyelesaikan  persoalan

lokal dan global dengan  sudut pandang Pancasil

1. Berkebinekaan  Global

2. Bergotong 

Royong

Peserta didik mampu kontribusi Pancasila  sebagai pandangan hidup dalam  

menyelesaikan persoalan lokal dan global  dengan sudut pandang pancasila dengan  kolaborasi

 

9

Elemen Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Elemen

Konten

Dimensi PPP

Tujuan Pembelajaran

Waktu

Kelas

Peserta didik memahami  periodisasi pemberlakuan dan perubahan Undang Undang Dasar Negara

1. Norma-norma dan  hubungannya 

dengan undang

1. Berkebinekaan  Global

2. Bergotong

1. Peserta didik mampu mengidentifikasi  Norma-norma dan hubungannya dengan  undang-undang dasar melalui diskusi

12JP

7

 

 

Republik Indonesia Tahun  1945; memahami  

Undang

Undang Dasar Negara  Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai sumber  

hukum tertinggi.

undang dasar.

2. Perumusan, 

pengesahan dan 

perubahan 

Undang-Undang 

Dasar Negara

Republik 

Indonesia Tahun 

1945

3. perubahan 

Undang-Undang 

Dasar Negara

Republik 

Indonesia Tahun 

1945

Royong

kelompok.

2. Peserta didik mampu menjelaskan  Norma-norma dan hubungannya dengan  undang-undang dasar melalui diskusi  kelompok

3. Peserta didik mampu menjelaskan  Perumusan, pengesahan dan perubahan  Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dengan  diskusi kelompok.

4. Peserta didik mampu memahami  perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

 

 

Peserta didik

memahami bentuk  

pemerintahan yang  

berlaku dalam

kerangka Negara  

Kesatuan Republik  

Indonesia.

Bentuk pemerintahan  yang berlaku dalam

kerangka Negara 

Kesatuan Republik 

Indonesia.

1. Berkebinekaan  Global

2. Bergotong 

Royong

1. Peserta didik mampu mengidentifikasi  bentuk pemerintahan yang berlaku dalam  kerangka Negara Kesatuan Republik  Indonesia melalui diskusi kelompok.

2. Peserta didik mampu menjelaskan bentuk  pemerintahan yang berlaku dalam  kerangka Negara Kesatuan Republik  Indonesia melalui diskusi kelompok.

 

8

 

 

 

 

 

3. Peserta didik mampu memahami bentuk  pemerintahan yang berlaku dalam  kerangka Negara Kesatuan Republik  Indonesia melalui diskusi kelompok.

 

 

Peserta didik memahami  peraturan perundang

undangan dan tata  

urutannya; mematuhi  pentingnya

norma dan aturan,  

menyeimbangkan hak dan  kewajiban warga negara.

1. Peraturan perundang undangan

2. Pentingnya mematuhi  norma dan aturan

3. Hak dan kewajiban  warga negara.

1. Berkebinekaan  Global

2. Bergotong 

Royong

1. Peserta didik mampu mengidentifikasi  peraturan perundang-undangan melalui  diskusi.

2. Peserta didik mampu memahami  pentingnya mematuhi nilai dan norma  dengan pemahaman sendiri

3. Peserta didik mampu  menyeimbangakan hak dan  kewajibannya sebagai warga negara.

 

9

Elemen Bhinneka Tunggal Ika

Elemen

Konten

Dimensi PPP

Tujuan Pembelajaran

Waktu

Kelas

Peserta didik mampu  mengidentifikasi  

keberagaman

suku, agama, ras dan  

antargolongan dalam  

bingkai Bhinneka  

Tunggal Ika, dan mampu  menerima

1. Keberagaman 

gender ,suku,agama, 

ras dan 

antargolongan dalam 

bingkai

Bhinneka Tunggal

1. Berkebinekaan  Global

2. Bergotong 

Royong

1. Peserta didik mampu mengidentifikasi  keberagaman gender,suku,agama, ras  dan antargolongan dalam bingkai Bhinneka Tunggal melalui diskusi.

2. Peserta didik mampu menjelaskan  keragaman dan perubahan budaya di

12JP

7

 

 

keragaman dan perubahan  budaya sebagai suatu

kenyataan yang ada di  dalam kehidupan

bermasyarakat, dan  

menanggapi secara  

proporsional terhadap  kondisi yang ada di  

lingkungan sesuai

dengan peran dan  

kebutuhan yang ada di masyarakat.

Ika.

2. Keragaman dan 

perubahan budaya

3. Keragaman dan 

perubahan budaya 

sebagai suatu

kenyataan yang ada 

di dalam kehidupan

bermasyarakat

 

lingkuan terdekatnya dengan  pengamatan.

3. Peserta didik mampu menghargai  keragaman dan perubahan budaya  sebagai suatu kenyataan yang ada di  dalam kehidupan bermasyarakat  melaui tindakan sederhana dan  disampaikan dalam bahasa sendiri.

 

 

Peserta didik memahami  urgensi

pelestarian nilai tradisi,  kearifan lokal dan  

budaya;

menunjukkan contoh  pelestarian nilai tradisi, kearifan lokal dan budaya.

1. Pelestarian nilai 

tradisi, kearifan 

lokal dan budaya

2. contoh pelestarian  nilai tradisi,

kearifan lokal dan 

budaya

1. Berkebinek

aan Global

2. Bergotong 

Royong

1. Peserta didik mampu mengetahui  pelestarian nilai tradisi, kearifan lokal  dan budaya;melalui diskusi

2. Peserta didik mampu menunjukkan  contoh pelestarian nilai tradisi,

kearifan lokal dan budaya.melalui 

diskusi.

 

8

Peserta didik  

menumbuhkan sikap  

tanggung jawab dan  

berperan aktif dalam  

menjaga dan melestarikan  praktik nilai tradisi,  

kearifan lokal dan budaya  dalam masyarakat global.

sikap tanggung jawab dan  berperan aktif dalam 

menjaga dan melestarikan  praktik nilai tradisi, 

kearifan lokal dan budaya

1. Berkebinekaan  Global

2. Bergotong 

Royong

Peserta didik mampu menumuhkan sikap  tanggung jawab dan berperan aktif dalam  menjaga dan melestarikan praktik nilai tradisi,  kearifan lokal dan budaya di kehidupan sehari hari.

 

9

 

 

 

 

 

 

 

 

Elemen Negara Kesatuan Republik Indonesia

Elemen

Konten

Dimensi PPP

Tujuan Pembelajaran

Waktu

Kelas

Peserta didik mampu  mengidentifikasi wilayah  Negara Kesatuan 

Republik Indonesia 

sebagai satu kesatuan

utuh dan wawasan 

nusantara dalam konteks  Negara

Kesatuan Republik 

Indonesia

1. wilayah Negara

Kesatuan Republik 

Indonesia sebagai 

satu kesatuan

utuh

2. wawasan nusantara  dalam konteks 

Negara

Kesatuan Republik 

Indonesia

1. Berkebinek

aan Global

2. Bergotong 

Royong

1. Peserta didik mampu menidntiikasi  wilayah Negara

Kesatuan Republik Indonesia 

sebagai satu kesatuan

utuh melalui tindakan tndakan 

sederanya yang dapat dilakukan.

2. Peserta didik mampu 

mengidentifikasi wawasan 

nusantara dalam konteks Negara 

Kesatuan Republik Indonesia 

dalam kehidupan kehidupan 

sehari-hari.

18JP

7

Peserta didik turut

menjaga keutuhan 

wilayah NKRI.

1. Keutuhan wilayah  NKRI.

2. Bekerjasama dan 

Gotong Royong

3. Nilai revolusi 

mental dalam 

kerjasama dan

1. Berkebinekaan  Global

2. Bergotong 

Royong

1. Peserta didik mampu mengidentifikasi  keutuhan wilayah NKRI di 

kehidupannya sehari-hari.

2. Peserta didik mampu menjelaskan  kerjasama dan gotong royong di dalam  kehidupan sehari-harinya.

3. Peserta didik mampu menjaga nilai

12JP

7

 

 

 

gotong royong

 

revolusi mental dalam kerjasama dan  gotong royong melalui diskusi 

kelompok.

 

 

Peserta didik

mampu menunjukkan  perwujudan demokrasi  yang didasari oleh nilai nilai Pancasila serta 

menunjukkan

contoh serta praktik 

kemerdekaan berpendapat  warga

negara dalam era 

keterbukaan informasi.

1. perwujudan 

demokrasi yang

didasari oleh nilai

nilai Pancasila

2. contoh serta praktik  kemerdekaan 

berpendapat warga 

negara dalam era 

keterbukaan 

informasi.

1. Berkebinekaan  Global

2. Bergotong 

Royong

1. Peserta didik mampu menunjukkan  perwujudan demokrasi yang

didasari oleh nilai-nilai Pancasila di 

lingkungan sekitarnya

2. Peserta didik mampu menunjukan  contoh serta praktik kemerdekaan 

berpendapat warga

negara dalam era keterbukaan 

informasi melalui diskusi kelompok.

 

8

Peserta

didik mampu  

mengidentifikasi sistem  pemerintahan

Indonesia, kedudukan,  tugas, wewenang, dan hubungan antarlembaga lembaga negara,  

hubungan

negara dengan warga  negara baik di bidang

1. sistem pemerintahan Indonesia, 

kedudukan, tugas, 

wewenang, dan

hubungan 

antarlembaga

lembaga negara

2. hubungan

negara dengan warga

1. Berkebinekaan  Global

2. Bergotong 

Royong

1. Peserta didik mampu mengidentifikasi  sistem pemerintahan

Indonesia, kedudukan, tugas, 

wewenang, dan

hubungan antarlembaga-lembaga 

negara melalui diskusi.

2. Peserta didik mampu menjelaskan  hubungan

negara dengan warga negara baik di

 

8

 

 

politik,

ekonomi, sosial, dan  

budaya maupun  

pertahanan

dan keamanan.

negara baik di 

bidang politik, 

ekonomi, sosial, dan 

budaya maupun 

pertahanan

dan keamanan

 

bidang politik, ekonomi, sosial, dan 

budaya maupun pertahanan

dan keaman melalui diskusi kelompok

 

 

Peserta didik menyusun  laporan

singkat tentang sistem  pemerintahan Indonesia,  kedudukan, tugas,  

wewenang, dan hubungan antarlembaga-lembaga  negara, hubungan negara  dengan warga negara.

Pemerintahan Indonesia,  kedudukan, tugas,  

wewenang hubungan  antarlembaga-lembaga  negara, hubungan negara  dengan warga negara

1. Berkebinekaan  Global

2. Bergotong 

Royong

1. Peserta didik mampu mengidentiikasi  pemerintahan Indonesia,

kedudukan, tugas, wewenang melalui  diskusi kelompok

2. Peserta didik mampu menjelaskan  hubungan antarlembaga-lembaga 

negara, hubungan negara dengan 

warga negara melalui diskusi 

kelompok

3. Peserta didik mampu menunjukkan  hubungan

antarlembaga-lembaga negara, 

hubungan negara

dengan warga negara melalui diskusi  kelompok.

4. Peserta didik mampu menganalisis  sistem pemerintahan Indonesia,

 

9

 

 

 

 

 

kedudukan, tugas, wewenang, dan 

hubungan

antarlembaga-lembaga negara, 

hubungan negara

dengan warga negara melalui dskusi  kelompok

5. Peserta didik mampu membuktikan  hubungan antarlembaga-lembaga 

negara, hubungan negara dengan 

warga negara melalui diskusi 

kelompok.

6. Peserta didik mampu menyusun 

laporan singkat tentang sistem 

pemerintahan Indonesia, kedudukan,  tugas, wewenang, dan hubungan 

antarlembaga-lembaga negara, 

hubungan negara dengan warga negara

 

 

 

 

Aksi nyata modul 1.2

Berikut adalah link aksi nyata modul 1.2 program guru penggerak angkatan 9 Link aksi nyata modul 2.1