Senin, 28 Desember 2020

PROGRAM SEMESTER (PROMES) PPKn SMP

 

Program Semester (Prosem)

  1. Program Semester merupakan penjabaran dari program tahunan sehingga program tersebut tidak bisa disusun sebelum tersusun program tahunan. Langkah-langkah perancangan program semester yaitu menelaah kalender pendidikan dan ciri khas satuan pendidikan berdasarkan kebutuhan tingkat satuan pendidikan. 
  2. Menandai hari-hari libur, permulaan tahun pelajaran, minggu pembelajaran efektif, dan waktu pembelajaran efektif (per minggu). Hari-hari libur meliputi: jeda tengah semester, jeda antarsemester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, hari libur khusus, kegiatan khusus satuan pendidikan 
  3. Menghitung jumlah Hari Belajar Efektif (HBE) dan Jam Belajar Efektif (JBE) setiap bulan dan semester dalam satu tahun. 
  4. Menghitung Jumlah Jam Pembelajaran (JP) sesuai dengan ketentuan yang terdapat pada struktur kurikulum yang berlaku.
  5. Mendistribusikan alokasi waktu yang disediakan untuk suatu subtema serta mempertimbangkan waktu untuk penilaian serta review materi. 
Program Semester berisikan garis-garis besar mengenai hal-hal yang hendak dilaksanakan dan dicapai dalam semester tersebut. Pada umumnya program semester ini berisikan: 
  • Identitas (satuan pendidikan, muatan pelajaran, kelas/semester, tahun pelajaran) 
  • Format isian (tema, sub tema, pembelajaran ke alokasi waktu, dan bulan yang terinci per minggu, dan keterangan yang diisi kapan pelaksanaan pembelajaran berlangsung.

Berikut cotoh Program Semester untuk mata pelajaran PPKn SMP :

PROGRAM SEMESTER

 

Satuan Pendidikan : SMPN 7 Rangkasbitung

Tahun Pelajaran   : 2020/2021                                                                                                                                        

Kelas/Semester      : IX / Ganjil

Mata Pelajaran     : PPKn                                                                                                                                               

Alokasi Waktu       : 3 Jam / Minggu

 

Materi Pokok / Kompetensi Dasar

Jml JP

JULI

Agustus

September

Oktober

November

Desember

Ket

1

2

3

4

5

1

2

3

4

5

1

2

3

4

 

1

2

3

4

 

1

2

3

4

 

1

2

3

4

 

Dinamika perwujudan Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa

33 JP

MPLS

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

PTS

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PAS

 

Libur Semester

 

 

Pokok-pokok pikiran dalam Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945

15 JP

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

3

3

3

3

 

3

 

 

 

 

 

 

 

 

Kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia

15 JP

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

3

3

3

 

3

3

 

 

Jumlah Jam Efektif

63 JP

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

 

3

3

3

3

 

3

3

3

3

 

3

3

 

 

Jumlah Jam Cadangan

0 JP

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Jumlah Jam Total Semester Ganjil

63 JP

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

 

3

3

3

3

 

3

3

3

3

 

3

3

 

 

 

 

 

                                                                                                                                                                                                                                                                         Rangkasbitung,   Juli 2020

Mengetahui

Kepala Sekolah                                                                                                                                                                                                                                                Guru Mata Pelajaran

 

 

 

Kiki Rukiman, M.Pd                                                                                                                                                                                                                                               Jajang  Nurjaman, SH.

       NIP. 196801221990021001                                                                                                                                        NIP. 198010282009021002

 


PROGRAM TAHUNAN PEMBELAJARAN PPKn SMP KELAS 8

 

Program Tahunan (Prota)

Program Tahunan adalah rencana umum pelaksanaan pembelajaran muatan pelajaran berisi antara lain rencana penetapan alokasi waktu satu tahun pembelajaran. Misalkan suatu sekolah menetapkan jumlah hari belajar efektif dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 200 hari dan paling banyak 245 hari.
Program Tahunan dipersiapkan dan dikembangkan sebelum tahun pelajaran karena Program Tahunan merupakan pedoman bagi pengembangan programprogram berikutnya, seperti Program Semester, Silabus, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
Langkah-langkah perancangan Program Tahunan:
  1. Menelaah jumlah tema dan subtema pada suatu kelas. 
  2. Menandai hari-hari libur, permulaan tahun pelajaran, minggu efektif pada kalender akademik. Hari-hari libur meliputi: jeda tengah semester, jeda akhir semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, hari libur khusus, kegiatan khusus satuan pendidikan.
  3. Menghitung jumlah Minggu Belajar Efektif (MBE) dalam satu tahun. 
  4. Mendistribusikan alokasi waktu Minggu Belajar Efektif (MBE) ke dalam subtema.
Komponen-komponen dalam menyusun Program Tahunan: 
  • Identitas (antara lain muatan pelajaran, kelas, tahun pelajaran) 
  • Format isian (antara lain tema, subtema, dan alokasi waktu)
Dalam perkembangan dan pengkajian penyusunan Program Tahunan, terdapat beragam alternatif format program tahunan. Dengan demikian pendidik memiliki kebebasan dalam menentukan format program tahunan. 
Berikut contoh Pogram Tahunan (Prota) :

PROGRAM TAHUNAN

                                                                                                                                   

Mata Pelajaran                      :        Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Satuan Pendidikan                :        SMP Negeri 7 Rangkasbitung

Kelas / Semester                     :        VIII/ Ganjil dan Genap

Tahun Pelajaran                    :        2020 / 2021

 

Komptensi Inti :

·         KI1:Menghargai dan menghayatiajaran agama yang dianutnya.

·         KI2:Menghargai dan menghayatiperilakujujur, disiplin, santun, percayadiri, peduli, dan bertanggungjawabdalamberinteraksisecaraefektifsesuaidenganperkembangananak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkunganalamsekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.

·         KI3:Memahami dan menerapkanpengetahuanfaktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkatteknis dan spesifiksederhanaberdasarkan rasa ingintahunyatentangilmupengetahuan, teknologi, seni, budayadenganwawasankemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraanterkaitfenomena dan kejadiantampakmata.

·         KI4:Menunjukkanketerampilanmenalar, mengolah, dan menyajisecarakreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalamranahkonkret dan ranahabstraksesuaidengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang samadalamsudutpandangteori.

 

SMT

KOMPETENSI  DASAR

Alokasi Waktu

1

1.1

Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas konsensus nasional Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa

33 JP

2.1

Mengembangkan sikap yang mencerminkan nilai-nilai luhur Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa

3.1

Menelaah Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa

4.1

Menyaji hasil telaah nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara dan pandanganhidup bangsa dalam kehidupan sehari-hari

1

1.2

Menghargai makna, kedudukan dan fungsi Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai bentuk sikap beriman dan bertakwa

15 JP

2.2

Mendukung makna, kedudukan dan fungsi Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta peraturan perundangan lainnya sesuai dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945

3.2

Menelaah makna, kedudukan dan fungsi Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta peratuan perundangan-undangan lainnya dalam sistem hukum nasional

4.2

Menyajikan hasil telaah makna, kedudukan dan fungsi Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam penerapan kehidupan sehari-hari

1

1.3

Bersyukur kepada Tuhan yang Maha Esa untuk nilai dan semangat Kebangkitan nasional 1908 dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonsia

15 JP

2.3

Menunjukkan sikap disiplin dalam menerapkan aturan sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam tata urutan peraturan perundanga-undangan nasional

3.3

Memahami tata urutan peraturan perundang-undangan dalam sistem hukum nasional nasional di Indonesia

4.3

Mendemonstrasikan pola pengembangan tata urutan peraturan perundang-undangan dalam sistem hukum nasional nasional di Indonesia

2

1.4

Mensyukuri nilai dan semangat Kebangkitan nasional 1908 dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia secara tulus.

12 JP

2.4

Bertanggung jawab terhadap makna dan arti penting Kebangkitan nasional 1908 dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia

3.4

Menganalisa makna dan arti Kebangkitan nasional 1908 dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonsia

4.4

Menyaji hasil penalaran tentang tokoh kebangkitan nasional dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia

2

1.5

Menjalankan perilaku orang beriman sesuai nilai dan semangat Sumpah Pemuda tahun 1928 dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika

15 JP

2.5

Mengembangkan sikap toleransi sesuai nilai dan semangat Sumpah Pemuda tahun 1928 dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika

3.5

Memproyeksikan nilai dan semangat Sumpah Pemuda tahun 1928 dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika

4.5

Mengaitkan hasil proyeksi nilai-nilai dan semangat Sumpah Pemuda Tahun 1928 dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika dengan kehidupan sehari-hari

2

1.6

Mensyukuri semangat dan komitmen kolektif kebangsaan untuk memperkuat NKRI yang berketuhanan Yang Maha Esa

24 JP

2.6

Menunjukkan sikap gotong royong sebagai wujud nyata semangat dan komitmen kolektif kebangsaan untuk memperkuat Negara Kesatuan Republik Indonesia

3.6

Menginterpretasikan semangat dan komitmen kebangsaan kolektif untuk memperkuat Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam kontek kehidupan siswa

4.6

Mengorganisasikan kegiatan lingkungan yang mencerminkan semangat dan komitmen kebangsaan untuk memperkuat Negara Kesatuan Republik Indonesia

                                                                                                  

 

                                                                                            Rangkasbitung,   Juli 2020

Mengetahui

Kepala Sekolah                                                                   Guru Mata Pelajaran

 

 

 

Kiki Rukiman, M.Pd                                                           Jajang  Nurjaman, SH.

       NIP. 196801221990021001                                                NIP. 198010282009021002

 

 

 

Catatan Kepala Sekolah

....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

 
 

Sabtu, 19 Desember 2020

Kajian Tafsir Tingkat Tinggi Gus Baha

Sih akan diklik link di bawah ini : https://umma.id/post/ceramah-gus-baha-terbaru---kajian-tafsir-tingkat-tinggi-surat-alhajj-ayat-57--70-505082?lang=id

GUS BAHA: AGAMA ISLAM MUDAH DIPAHAMI

 

Webinar UII - Investasi di Indonesia - Kepedulian UII - muslim rohingya

Universitas Islam Indonesia (UII) melalui Direktorat Pendidikan & Pembinaan Agama Islam
menggelar kajian bersama K.H. Baha’uddin Nursalim atau dikenal dengan Gus Baha pada Selasa (24/8). Kajian bertemakan Ngaji Bareng Gus Baha ini digelar secara daring, dan luring dengan jumlah terbatas.

Dalam sambutannya, Rektor UII, Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D. mengemukakan bahwa ketika seseorang menggali atau mengkaji sesuatu secara lebih luas dan dalam maka akan ditemukan hal-hal yang mengejutkan. Ia mengaku selama mengikuti kajian Gus Baha, menemukan kejutan-kejutan, seperti menambah dan mempertajam pemahaman yang selama ini diyakini, bahkan mengganti atau memaknai ulang pemahaman tertentu jika salah.

“Nampaknya yang selalu saya dengar pesan Gus Baha untuk banyak rajin membaca dan banyak mendatangi majelis ilmu itu sangat valid, sehingga kedalaman dan keluasan ilmu bisa membimbing kita, membekali kita untuk menghubungkan titik-titik yang tersebar agar dapat dimanfaatkan secara lebih besar,” ucap Fathul Wahid.

Gus Baha mengawali kajian dengan menyatakan bahwa semua orang dapat melakukan penelitian, baik orang pintar maupun tidak pintar, sebab Allah menyediakan perangkat untuk semua makhluk-Nya, termasuk teropong yang digunakan Galileo. Begitu pula Agama Islam juga mudah untuk dipahami sekalipun oleh orang tidak pintar.

Menurutnya orang dewasa yang pintar sama saja dengan anak kecil, sebab dalam filosofi kebenaran terdapat pepatah yang berbunyi kebenaran lebih jelas daripada matahari di siang hari, sehingga dengan mudah mensifati Allah sebagai zat yang begitu jelas. “Alam raya ini maujud, maujud itu ada di mana-mana sesuatu yang ada itu diciptakan oleh yang ada. Alam raya terlanjur maujud maka Allah pasti maujud,” sebutnya.

Selanjutnya, Gus Baha menerangkan bahwa Allah telah ada sebelum adanya alam raya seisinya, sebab Allah lah yang menciptakan. Menurutnya aneh jika terdapat makhluk-Nya yang merasa dirinya sebagai Tuhan, padahal ia ada setelah adanya langit dan bumi seisinya.

Seperti Firaun merasa dirinya Tuhan, padahal dia mati jadi tontonan. Ketika debat dengan Nabi Musa, ditanya ia oleh Fir’aun dimana Tuhan mu? Musa menjawab Tuhanku adalah Tuhan pemilik bumi dan langit seisinya. Itu Fir’aun masih bisa ngeles, aku setiap keliling dunia semua orang menyembahku.

Lalu Fir’aun meminta bawahannya mendirikan piramida agar dapat melihat Tuhan nya Musa. Nabi Musa pun bingung gimana kalau dia tidak melihat Tuhan. Maka dengan kecerdasannya, Nabi Musa menjawab Tuhan ku adalah yang Menuhani buyutmu. Seketika Fir’aun terdiam karena ia memiliki orangtua dan buyut, berarti orangtua dan buyutnya Tuhan juga, di atas buyutnya ada Tuhannya Musa. Saat itu mulai banyak pengikutnya sadar bahwa Fir’aun manusia biasa, lalu mereka beriman kepada Nabi Musa,” cerita Gus Baha.

Gus Baha menjelaskan bahwa untuk mengenali Allah sangatlah mudah, sebab Allah memiliki sisi mudah dikenali termasuk dari cabang ilmu yang ditekuni. Seperti ahli nahwu mengenali Allah dengan ilmu Nahwunya.

Di sisi lain, Gus Baha menyetujui perkataan Rektor, bahkan perangkat ilmu seperti teropong dapat melihat bulan secara jelas. Begitu pula ketika melihat gunung dari jauh akan terlihat indah nan elok, namun ketika didekati maka di sana terdapat jurang, pohon, bebatuan, dan sebagainya. Hal tersebut termasuk ilmu falak yang membutuhkan perhitungan. Menurutnya penting setiap orang memahami ilmu falak, dimana sesuatu yang belum ada atau belum ditemukan menjadi ada karena ditemukan.

Dikatakan Gus Baha, ilmu falak telah ada sebelum adanya teknologi sebab sejak dulu ilmu sains berada di atas teknologi. “Keyakinan kita di pesantren, teknologi itu hanya menyumbang tidak sampai 30%. Jadi orang bisa menemukan pesawat misalnya itu karena melempar batu kalau masih ada tekanan berarti itu tidak akan jatuh, padahal batu tidak ada mesinnya. Maka dihitung pada kecepatan berapa sehingga sesuatu itu tidak jatuh. Maka dari sains dulu lalu dihitung berapa kecepatan biar tidak jatuh. Ilmu makin hari makin dikaji maka akan semakin jelas pemahamannya,” jelasnya.

Gus Baha juga menjelaskan bahwa dalam ilmu kitab, mimpi dengan kehidupan nyata memiliki otoritatif yang lebih di mimpi. Logikanya ketika seseorang melihat sesuatu secara langsung maka didasari oleh rasa suka atau tidak suka, butuh atau tidak butuh. Semisal keputusan bertemu dokter adalah dorongan dari rasa butuh untuk berobat dengan harapan segera sembuh. “Karena kepentingan maka melihat itu tidak pernah jujur. Kebodohan manusia sebenarnya terletak dalam penglihatan. Manusia hakikatnya itu tidur baru setelah meninggal lalu bangun,” ungkapnya.

Lebih jauh, Gus Baha menjelaskan mengenai hakikat manusia. Ketika manusia hidup di dunia beranggapan bahwa uang dan jabatan adalah penting. Padahal ketika bangun setelah meninggal akan sadar bahwa sujud, salat, dan doa adalah terpenting. “Kenangan bertemu Allah terbaik itu sujud, karena anggapan yang di dunia itu penting padahal sebenarnya tidak penting, sedangkan yang sepele seperti salat lah yang super penting. Sadar itu nunggu ketika di akhirat. Nah saya ini syukur sadar sebelum sampai di akhirat,” ucap Gus Baha.

Menurutnya mimpi sangat penting, sebab ketika mimpi semua sistem syaraf akan berhenti dan tidak memiliki nafsu, yang mengendalikan hanyalah Allah. Ia menceritakan seperti mimpinya Fir’aun bahwa kerajaannya akan dibakar oleh seorang laki-laki dari Bani Israil yakni Nabi Musa.

Gus Baha berpesan kepada setiap ahli, baik ahli kesehatan, ahli teknik, ahli matematika, dan lainnya agar menjelaskan ilmu nya secara mudah. Sebab agama diturunkan secara mudah termasuk pengajarannya. “Manusia itu diciptakan sudah memiliki pengetahuan, dia punya nurani yang mendorong dirinya menjadi paham akan sesuatu yang harus ia pahami. Seperti melawan penjajah, masyarakat mayoritas tidak terpelajar tapi berhasil mengusir penjajah,” ucapnya.

Kajian spesial bersama K.H. Baha’uddin Nursalim turut dihadiri segenap pimpinan UII, yakni Wakil Rektor Bidang Pengembangan Akademik & Riset, Dr. Drs. Imam Djati Widodo, M.Eng.Sc., Wakil Rektor Bidang Sumber Daya & Pengembangan Karier, Dr. Zaenal Arifin, M.Si., Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Keagamaan & Alumni, Dr. Drs. Rohidin, S.H., M.Ag., dan Wakil Rektor Bidang Networking & Kewirausahaan, Ir. Wiryono Raharjo, M.Arch., Ph.D. (SF/RS)

Aksi nyata modul 1.2

Berikut adalah link aksi nyata modul 1.2 program guru penggerak angkatan 9 Link aksi nyata modul 2.1