Secara umum, pendidikan merupakan segala pengalaman belajar yang
berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Secara khusus,
pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan
pemerintah, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan, yang
berlangsung di dalam dan luar sekolah sepanjang hayat, untuk mempersiapkan
peserta didik agar dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup
secara tepat di masa yang akan datang (Mudyaharjo, 2008: 3, 11).
Tujuan pendidikan di Indonesia adalah untuk membentuk manusia
Indonesia seutuhnya yang Pancasilais yang dimotori oleh pengembangan
afeksi, seperti sikap suka belajar, tahu cara belajar, rasa percaya diri, mencintai
prestasi tinggi, punya etos kerja, kreatif dan produktif, serta puas akan sukses
yang akan dicapai (Pidarta, 2007: viii)
Pendidikan Nasional Indonesia Merdeka secara formal dimulai sejak
Indonesia mendeklarasikan kemerdekaannya kepada dunia pada tanggal 17
Agustus 1945. Pendidikan Nasional Indonesia Merdeka ini merupakan
kelanjutan dari cita-cita dan praktek-praktek pendidikan masa lampau yang
tersurat atau tersirat masih menjadi dasar penyelenggaraan pendidikan ini
(Mudyaharjo, 2008: 214).
Dalam proses pertumbuhan menjadi negara maju, Indonesia telah
mengalami berbagai perubahan, termasuk bidang pendidikannya. Perubahan-
perubahan itu merupakan hal yang wajar karena perubahan selalu dipengaruhi
oleh berbagai faktor yang bisa berganti selaras dengan perkembangan serta
tuntutan zaman pada saat itu. Tidaklah mengherankan apabila sistem
pendidikan yang kita anut segera setelah merdeka adalah sistem kontinental
karena kontak kita pada saat itu adalah dengan negara-negara Eropa, khususnya
negeri Belanda (Dardjowidjojo, 1991: ix).
4
Pengambilalihan sistem kontinental itu tentu kita lakukan dengan penuh
kesadaran bahwa sistem tersebut belum tentu cocok dan langgeng dengan
perkembangan pendidikan yang kita kehendaki.
Setelah kita merdeka dan menerapkan sistem pendidikan kontinental
sekitar lima windu, kita dapati bahwa pendidikan dengan sistem Eropa tidak
cocok lagi dengan tuntutan perkembangan zaman (Dardjowodjojo, 1992: 1).
Proses pendewasaan pun berlanjut, dan pengalaman telah banyak
mengajarkan kepada kita untuk memetik mana yang baik dan mana yang buruk.
Keadaan politik nasional dan internasional, perekonomian dunia, hubungan
antar bangsa, dan peran yang dimainkan bangsa Indonesia pun bergeser dan
berubah, yang sedikit banyak mendorong kita untuk melakukan penyesuaian-
penyesuaian tertentu.
Untuk mengunduh secara utuh makalah dalam bentuk pdf silahkan diklik link di bawah ini :
MAKALAH LANDASAN HISTORI PENDIDIKAN