Berikut adalah link aksi nyata modul 1.2 program guru penggerak angkatan 9
Belajar Dimana Saja dan Kapan Saja
TENTANG PENDIDIKAN
Senin, 04 Maret 2024
Minggu, 11 Februari 2024
Rangkuman Modul 3.1 PGP Angkatan 9 ( Jajang Nurjaman )
Perkenalkan saya :
Nama : Jajang Nurjaman
Unit Kerja : SMPN 7 Rangkasbitung
CGP Angkatan 9 Banten
Akan memaparkan rangkuman materi modul 3.1 program guru penggerak angkatan 9 Banten.
Terima kasih saya ucapkan kepada :
Pengajar Praktik : Ibu Eha Yaniarti, M.Pd.
Fasilitator : Ibu Hj. Warsih, S.Pd.
RANGKUMAN MODUL 3.1
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. Pada hakikatnya pendidikan ini untuk mengembangkan potensi seseorang dan diarahkan pada tujuan yang diharapkan untuk menjadikannya sebagai manusia yang utuh. Pemberdayaan potensi peserta didik diarahkan untuk membangun karakter pribadinya sehingga dapat menjadi individu yang bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungannya.
Sebagai sebuah institusi moral, sekolah merupakan sebuah miniatur dunia yang berkontribusi terhadap terbangunnya budaya, nilai-nilai, dan moralitas dalam diri setiap murid. Perilaku warga sekolah dalam menegakkan penerapan nilai-nilai yang diyakini dan dianggap penting oleh sekolah, adalah teladan bagi murid.
Seorang pendidik harus mampu menjadi teladan bagi murid-muridnya. Hal ini akan tercermin dalam perilaku kesehariannya, sehingga seorang pendidik dapat menjadi role model bagi peserta didik dan seluruh warga sekolah bahkan di lingkungan tempat tinggal.
Dalam menjalankan perannya, kita sebagai seorang pendidik harus mampu memberikan kontribusi bagi peserta didik, dimana dalam setiap pengambilan keputusan harus berpihak kepada murid yang berlandaskan pada nilai-nilai kebajikan. Kita menyadari bahwa setiap pengambilan keputusan akan merefleksikan integritas sekolah, nilai-nilai apa yang akan dijunjung tinggi, dan keputusan-keputusan yang diambil kelak akan menjadi rujukan atau teladan bagi seluruh warga sekolah dan lingkungan sekitarnya. Jadi seorang pendidik senantiasa berupaya untuk menanamkan karakter dengan menjunjung nilai-nilai kebajikan universal dan memperhatikan kebutuhan setiap peserta didik. Hal ini sejalan dengan kalimat bijak berikut:
Education is the art of making man ethical.
Pendidikan adalah sebuah seni untuk membuat manusia menjadi berperilaku etis.
~ Georg Wilhelm Friedrich Hegel ~
Memahami kalimat tersebut, maka pendidikan merupakan suatu proses menuntun siswa dengan penguatan karakter , norma-norma sehingga akan menjadi generasi yang memiliki nilai moral, kebajikan dan kebenaran untuk menjalankan kehidupannya. Generasi yang akan datang adalah cerminan pendidikan saat ini yang kita poles seperti membuat maha karya terbaik yang akan mewarnai negeri ini di masa depan.
Setelah kita memahami beberapa hal diatas, berikut adalah pendekatan atas tinjauan dari koneksi antar materi pada modul 3.1 Pendidikan Guru Penggerak tentang pengambilan keputusan.
1. Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?
Filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki pengaruh bagaimana seorang guru mengambil keputusan sebagai pemimpin pembelajaran.
Semboyan yang dicetuskan oleh KHD yang sampai saat ini masih menjadi landasan berpijak bagi pendidik adalah Ing Ngarso Sung Tulodho (Seorang pemimpin harus mampu memberi tauladan), Ing Madya Mangunkarsa (Seorang pemimpin juga harus mampu memberikan dorongan, semangat dan motivasi dari tengah), Tut Wuri handayani (Seorang pemimpin harus mampu memberi dorongan dari belakang), yang artinya adalah Seorang pemimpin (Guru) harus mampu memberikan teladan dan memberikan semangat dan motivasi dari tengah juga mampu memberikan dorongan dari belakang untuk kemajuan seorang muridnya. Semboyan ini memiliki makna mendalam dapat kita jadikan landasan dalam setiap pengambilan keputusan, yaitu keputusan yang selalu berpihak kepada murid agar menjadikan mereka sebagai generasi yang cerdas dan berkarakter sebagaimana tercermin dalam profil pelajar Pancasila. Hal ini dapat kita lakukan dalam proses pembelajaran di sekolah, yang tidak hanya menitik beratkan pada konten kurikulum, namun transfer nilai -nilai kebajikan dapat kita sampaikan secara terus menerus dengan eksplisit pada pembelajaran dan keteladanan disetiap pengambilan keputusan. Proses pengambilan keputusan yang bertanggungjawab.
2. Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?
Perangai seseorang terkadang merupakan cerminan dari nilai-nilai yang tertanam dalam diri seseorang tersebut. Hal ini juga akan berpengaruh terhadap prinsip-prinsip yang diambil ketika seseorang tersebut akan mengambil keputusan. Begitu pula dalam proses pengambilan keputusan yang bertanggung jawab, dan kompetensi kesadaran diri (self awareness), pengelolaan diri (self management), kesadaran sosial (social awareness) dan keterampilan berhubungan sosial (relationship skills), akan mendukung dalam mewujudkan sikap Tut wuri handayani . Hal ini dapat dilakukan oeh seorang pendidik dengan memberikan dorongan secara moril maupun materil bagi semua warga sekolah. Nilai-nilai kebajikan yang tertanam dalam diri pendidik akan mewarnai setiap pengambilan keputusaan. Nilai kejujuran, integritas sebagi pendidik akan tergambar dalam keteladanan dan kebijakan — kebijakan yang diambil dalam setiap keputusan.
3. Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan coaching (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi coaching yang telah dibahas pada sebelumnya.
Tidak dapat dielakkan bahwa kita selalu dihadapkan pada berbagai permasalahan yang membutuhkan suatu keputusan dalam penyelesainnya. Dalam pengambilan keputusan dibutuhkan langkah-langkah yang mengacu pada prinsip tertentu, karen dalam pengambilan keputusan berkaitan erat dengan masa depan suatu organisasi, apalagi menyangkut pada keputusan yang sifatnya strategis. Salah satu faktor yang sangat membantu dalam pengambilan keputusan adalah keterampilan coaching. Sebagai pendidik, guru harus memiliki keterampilan coaching.
Selama proses pembelajaran, pendampingan dalam pengujian pengambilan keputusan melalui kegiatan coaching (bimbingan) yang dilakukan oleh fasilitator saya rasakan sangat efektif dalam membantu pemahaman saya.
Beberapa contoh praktik coaching dapat memberi gambaran yang utuh untuk dapat diterapkan di sekolah. Keputusan yang diambil dengan teknik coaching yang berlandaskan etika, nilai-nilai kebajikan, sesuai dengan visi misi sekolah yang berpihak pada murid dan menciptakan budaya positif dilingkungan sekolah. Teknik coaching dilakukan denga prinsip kesetaraan, sehingga tidak terkesan menggurui tapi justru akan menimbulkan rasa nyaman sehingga coach, sehingga mampu mengidentifikasi permasalahan dan dapat menyampaikan pertanyaan berbobot dari coachee. Begitu pula dengan coachee yang dengan rasa nyaman dapat menyampaikan hambatan — hambatan dan dapat menemukan solusi yang sesuai. Hal ini karena coach mampu menjadi pendengar yang baik sehingga mampu membantu menguraikan permasalahan melalui pertanyaan-pertanyaan berbobot. Dengan coaching, guru dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi siswa dalam proses pembelajaran. Sebagai coach yang baik guru memiliki harapan terhadap siswanya sehingga dapat menjalankan seluruh tugas dan kewajiban yang diberikan di sekolah dengan baik.
4. Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?
Kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosional sangat mempengaruhi dalam pengambilan keputusan. Dalam setiap pengambilan keputusan wajib berlandaskan pada nilai-nilai kebajikan serta regulasi yang ada dengan berpedoman pada 9 langkah pengambilan keputusan. Melalui kedua dasar tersebut kita dapat menganalisis sehingga dapat membedakan antara dilema etika atau bujukan moral.
Kepekaan sosial emosional seseorang akan menumbuhkan empati dan simpati, sehingga dapat menempatkan diri untuk bisa mengenal orang lain . Dengan simpati dan empati kita dapat merasakan apa yang peserta didik alami, sehingga kita dapat mengidentifikasi permasalahan dengan bijaksana, disaat harus melakukan pengambilan keputusan. Guru yang berperan sebagai pemimpin pembelajaran akan bertindak atas dasar keberpihakan pada murid. Dalam setiap keputusannya harus mempertimbangkan bayak hal yang bermuara pada murid, berbasis etika dan nilai kebajikan berlandaskan pada 4 paradigma yaitu individu vs masyarakat, rasa keadilan vs rasa kasihan, kebenaran vs kesetiaan dan jangka pendek vs jangka panjang, 3 prinsip yaitu prinsip berbasis hasil akhir, prinsip berbasis peraturan, dan prinsip berbasis rasa peduli. Serta dilakukan dengan 9 langkah yaitu:
- Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan
- Menentukan siapa saja yang terlibat
- Mengumpulkan fakta-fakta yang relevan
- Pengujian benar atau salah yang didalamnya terdapat uji legal, uji regulasi, uji intuisi, uji halaman depan koran, uji keputusan panutan/idola
- Pengujian paradigma benar lawan benar
- Prinsip Pengambilan Keputusan
- Investigasi Opsi Trilemma
- Buat Keputusan
- Tinjau lagi keputusan Anda dan refleksikan
5. Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?
Pembahasan studi kasus yang berfokus pada masalah moral atau etika akan semakin mengasah empati dan simpati seorang pendidik. Pendidik yang telah terlatih akan mempunyai rasa empati dan simpati yang baik sehingga diharapkan mampu mengidentifikasi dan memetakan paradigma dilema etika agar pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran lebih bijak.
Kebijakan yang muncul pada saat pengambilan keputusan tetap mengacu keberpihakan dan mengutamakan kepentingan murid, sehingga solusi tepat akan didapat dari setiap permasalahan yang terjadi. Pendidik yang mampu menganalisis permasalahan dari berbagai sudut pandang dan pendidik yang dengan tepat, sehingga mampu membedakan apakah permasalahan yang dihadapi termasuk dilema etika ataukah bujukan moral.
Ketika seorang pendidik dihadapkan pada kasus-kasus yang berfokus pada masalah moral dan etika, maka keputusan yang diambil akan dipengaruhi oleh nilai-nilai yang dianutnya. Jika nilai-nilai yang dianutnya nilai-nilai positif maka keputusan yang diambil akan tepat, benar dan dapat dipertanggung jawabkan dan begitupun sebaliknya jika nilai-nilai yang dianutnya tidak sesuai dengan kaidah moral, agama dan norma maka keputusan yang diambilnya lebih cenderung bermuara pada kebenaran menurut versi pribadi. Selain itu pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika juga dapat melatih ketajaman dan ketepatan dalam pengambilan keputusan, sehingga dapat dengan jelas membedakan antara dilemma etika ataukah bujukan moral. Keputusan yang diambil akan semakin akurat dan menjadi keputusan yang dapat mengakomodir kebutuhan murid dan menciptakan keselamatan dan kebahagian semua pihak berdasarkan nilai-nilai kebenaran dan kebajikan.
6. Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.
Keputusan yang kita ambil secara langsung maupun tidak langsung akan berdampak pada imlementasi pembelajaran dan mempengaruhi situasi di sekolah. Setiap keputusan yang kita ambil harus tepat dan bijak berlandaskan nilai-nilai kebajikan, keteladanan, bijaksana dan tidak melanggar norma. Dengan landasan tersebut kita dapat menciptakan lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.Sehingga murid-murid dapat belajar dengan baik dan dapat mengembangkan kompetensinya.
7. Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?
Pengambilan keputusan yang dilakukan berlandaskan atas tiga prinsip penyelesaian dilema, yaitu Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking), Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking) ataukah Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking). Pemilihan prinsip tersebut tentunya disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada. Meskipun setiap keputusan pasti ada resiko, pro dan kontra, namun hal ini menjadikan salah satu tantangan tersendiri. Tantangan yang saya hadapi dalam pengambilan keputusan terhadap kasus — kasus yang sifatnya dilemma etika adalah perasaan tidak enak yang timbul karena tidak dapat memuaskan semua pihak. Namun dengan mengikuti 9 langkah pengambilan keputusan dapat meminimalkan perasaan tidak nyaman dan keputusan yang saya ambil dapat diterima oleh semua pihak.
8. Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?
Pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil dengan pengajaran memerdekakan murid -murid kita adalah terciptanya merdeka belajar. Dengan merdeka belajar, murid bebas mencapai kesusksesan, kebahagiaan sesuai minat dan potensinya tanpa ada paksaan dan tekanan dari pihak manapun. Hal ini diharapkan murid-murid akan sukses dengan bidangnya masing-masing, bahagia karena sesuai dengan apa yang diinginkannya dan bertanggungjawab akan apa yang menjadi pilihannya. Disinilah dasar pijakan kita bahwa semua pengambilan keputusan harus berpihak pada murid, dan guru berfungsi untuk memfasilitasi, membantu mengembangkan bakat dan minat yang sudah ada. Kurikulum merdeka sangat berorientasi pada murid, hal ini terlihat dari kurikulum kelas XI di SMK yang tidak lagi memecah materi menjadi beberapa kompetensi, namun menjadi satu kesatuan utuh dan mendalam kedalam satu mata pelajaran. Penggunaan model pembelajaran berdiferensiasi akan mampu mengakomodir kebutuhasn setiap siswa sesuai dengan bakat dan keahliannya. Guru hanya sebagai fasilitator dan pembelajaran terpusat pada siswa, dengan didukung pada penerapan secara eksplisit maupun implisit KSE yang akan semakin memperkuat dan mempertajam wujud nyata dalam memfasilitasi dan mengasah keterampilan social emosional murid-murid kita.
9. Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?
Keputusan yang diambil oleh seorang pemimpin pembelajaran pasti akan membawa dampak, baik jangka panjang maupun pendek bagi murid. Hal yang sudah kita putuskan dan kita lakukan akan akan terekam menjadi suatu catatan dan akan menjadikan role model tentang apa dan bagaimana kelak murid-murid berpikir dan bertindak.
Bagaimana mereka mengambil keputusan di masyarakat dikemudian hari. Gambaran ini menjadikan dasar bahwa pengambilan keputusan oleh seorang pendidik harus tepat, benar dan bijak melalui analisis dan pengujian yang mendalam atas benar salahnya. Pengujian dilakukan dengan menggunakan lima uji yaitu uji legal, uji regulasi, uji instuisi, uji publikasi dan uji panutan atau uji idola akan menjadikan pengambilan keputusan kita akurat dan teruji sehingga tidak menyesatkan murid-murid.
10. Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?
Kesimpulan akhir yang saya peroleh dari pembelajaran materi ini dan keterkaitannya dengan modul sebelumnya bahwa pengambilan keputusan merupakan suatu kompetensi atau skill yang harus dimiiki oleh guru sebagai pendidik. Terkait dengan tugas dan fungsinya seorang guru dalam membuat keputusan harus berlandaskan pada filosofi Ki Hajar Dewantara, karena setiap keputusan yang diambil akan mewarnai pola pikir dan karakter murid. Agar keputusan yang diambil dapat memberikan kemanfaatan untuk banyak orang, mampu mengantarkan pada lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman (well being) dan dapat dipertanggungjawabkan, maka harus dilakukan berdasarkan pada budaya positif dan menggunakan alur yang tertata seperti BAGJA. Hal ini dilakukan semata untuk menghantarkan murid menuju profil pelajar pancasila, yang dalam perjalanannya banyak benturan yang sifatnya dilema etika dan bujukan moral. Untuk itu diperlukan panduan sembilan langkah pengambilan dan pengujian keputusan, sehingga langkah yang diambil selalu berpihak kepada murid.
Sekolah sebagai institusi yang berfungsi memberikan pelayanan, membimbing, mendidik dan mengajar para peserta didik agar memiliki sifat/tingkah laku yang lebih baik. Sekolah juga bertugas melakukan proses transfer ilmu dan pembentukan karakter peserta didik. Banyak hal yang harus dilakukan, tentu saja banyak juga pengambilan keputusan yang mewarnai kebijakan-kebijakan sekolah. Guru sebagai pemimpin pembelajaran harus mampu mengambil keputusan dengan bijak, dengan mengedepankan nilai-nilai kebajikan yang telah menjadi kesepakatan kelas. Keputusan yang diambil oleh seorang pemimpim pembelajaran dengan menggunakan alur BAGJA, selalu berorientasi untuk mewujudkan budaya positif sehingga dapat menciptakan kondisi lingkungan yang nyaman (well being). Guru mempunyai kewajiban untuk mengantarkan murid menjadi insan yang cerdas dan berkarakter, menuju profil pelajar Pancasila. Harapan ini pasti dibutuhkan komitmen dari semua pihak. Dalam mengawal impian ini tentu banyak juga ditemui permasalahan baik yang sifatnya dilema etika maupun bujukan moral. Untuk itu diperlukan panduan sembilan langkah dalam pengambilan keputusan dan pengujian agar keputusan yang diambil berpihak kepada murid demi terwujudnya merdeka belajar. Sebagai salah satu bentuk merdeka belajar adalah diterapkannya pembelajaran berdiferensiasi. Dengan pembelajaran berdiferensiasi maka kebutuhan murid akan terpenuhi sesuai dengan bakat, minat dan kecenderungan gaya belajarnya.
11. Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?
Hal-hal yang menurut saya diluar dugaan bahwa ternyata dalam pengambilan keputusan bukan hanya didasarkan pada pemikiran dan pertimbangan semata, namun sangat diperlukan adanya paradigma, prinsip, dan langkah-langkah pengujian pengambilan keputusan, agar keputusan yang diambil tepat sasaran dan bermanfaat untuk orang banyak. Disamping itu secara personal, dalam pengambilan keputusan diperlukan satu sikap keberanian dengan segala konsekwensinya.
12. Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema? Bilamana pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini?
Sebelum mempelajari modul ini saya pernah mengambil keputusan dengan situasi dilema etika, namun yang saya lakukan hanya sebatas pada pemikiran didukung dengan beberapa pertimbangan. Saya sudah merasa aman bila keputusan yang saya ambil sudah sesuai aturan dan tidak berdampak merugikan banyak orang. Dengan belajar modul ini saya menjadi lebih kaya akan pengetahuan bahkan telah mempraktikkan, bagaimana cara pengambilan keputusan yang tepat dengan menggunakan langkah-langkah tertentu yang tak lepas dari paradigma dan prinsip-prinsip yang ada.
13. Bagaimana dampak mempelajari konsep ini buat Anda, perubahan apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?
Konsep yang sudah saya pelajari di modul ini memberikan dampak yang besar bagi pola pikir saya. Sebelumnya saya berpikir bahwa pengambilan keputusan yang telah didasarkan regulasi dan sosial saja sudah cukup, ternyata banyak hal yang menjadi dasar. Dalam konteks ini terdapat 4 paradigma dilemma etika yaitu: individu lawan kelompok (individual vs community), rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy), kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty), jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term) yang semuanya didasari atas 3 prinsip dan 9 langkah. Saya berencana akan mengimplementasikan landasan tersebut dalam setiap pengambilan keputusan baik sebagai pemimpin pembelajaran maupun dalam pengambilan kebijakan di sekolah dan komunitas praktisi. Dengan landasan dalam pengambilan keputusan tersebut, saya yakin bahwa keputusan yang saya ambil akan tepat dan lebih akurat dengan selalu berpihak pada murid.
14. Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin?
Materi pada modul 3.1 bagi saya sangat penting dan bermakna, karena dimanapun dan sebagai apa peran kita pasti akan menjumpai permasalahan yang dituntut untuk mengambil keputusan. Dari keputusan tersebut akan dihasilkan kebijakan -kebijakan yang akan mewarnai perjalanan sekolah untuk mewujudkan merdeka belajar dan profil pelajar Pancasila. Salah satu upaya untuk mewujudkan hal itu, maka seorang guru harus memiliki keterampilan dalam pengambilan keputusan yang mengandung nilai-nilai kebajikan. Sebagai landasan dalam pengambilan keputusan tersebut tentunya mengacu pada 9 langkah 4 paradigma dan 3 prinsip. Selain itu keputusan diambil melalui tiga uji yaitu: Uji Intuisi berhubungan dengan berpikir berbasis peraturan (Rule-Based Thinking), Uji publikasi, sebaliknya, berhubungan dengan berpikir berbasis hasil akhir (Ends-Based Thinking) yang mementingkan hasil akhir dan Uji Panutan/Idola berhubungan dengan prinsip berpikir berbasis rasa peduli (Care-Based Thinking).
Demikian koneksi antar materi yang saya paparkan, saya menyadari masih sangat perlu untuk belajar lebih banyak, untuk itu mohon masukannya agar menjadikan motivasi bagi saya untuk selalu tergerak belajar dan melakukan aktivitas yang bermanfaat untuk orang lain. Guru tergerak, bergerak dan menggerakan. Guru bergerak Indonesia maju.
Senin, 12 Juni 2023
Contoh Skenario Video Praktik Baik
NASKAH:
“Melaksanakan
Asesmen Sumatif Akhir Jenjang Berbasis Android Dengan Microsoft Formulir
Menyenangkan”
No |
Visual |
Durasi (detik) |
Audio |
1. |
Opening Program Caption: Melaksanakan Asesmen Sumatif Akhir Jenjang
Berbasis Android Dengan Microsoft Formulir Menyenangkan Jajang
Nurjaman |
5 |
MUSIK: TUNE: IN – UP - OUT (Bebas Royalti) |
2. |
Teaser/Appersepsi: Host atau NS BPB
memberikan informasi “pematik” atau “jembatan” berupa tayangan/gambar-gambar yang terkait
dengan program agar
rasa ingin tahu pemirsa lebih terbangun |
60 |
NAMA TOKOH NS BPB: Jajang Nurjaman, S.Pd Assalamualaikum wr.wb. Bapak/ibu guru hebat di seluruh Indonesia. Saya Jajang Nurjaman, guru PPKn di SMPN 7 Rangkasbitung Kabupaten Lebak Provinsi Banten Pada video kali
ini, saya akan
membagikan video praktik
baik Melaksanakan
Asesmen Sumatif Akhir Jenjang Berbasis Android Dengan Microsoft Formulir
Menyenangkan |
3. |
Materi: Visualisasi Materi
dengan beragam format
(drama/naratif) diselingi
pemunculan caption dan super
impose(S/I) (teks grafis di bawah
layar) |
60 |
NAMA TOKOH NS BPB: Jajang Nurjaman, S.Pd Saya menyusun soal di
microsoft formulir dengan mengkopas dari file microsoft word yang sudah dipersiapkan,
kemudian membagikan link soal tersebeut kepada seluruh siswa melalui grup
whatsapp kelas. |
4. |
Lanjutan Materi: Visualisasi Materi
dengan beragam format
(drama/naratif) diselingi
pemunculan caption dan super
impose(S/I) (teks grafis di bawah
layar) |
60 |
NAMA TOKOH NS BPB: Jajang Nurjaman, S.Pd Saya melakukan
pengamatan langsung ketika anak melaksanakan asesmen langsung di ruang kelas.
|
5. |
REPETISI: Penguatan pokok bahasan/materi dengan cara yang berbeda dari isi program/video, dikemas secara menarik
(grafis sederhana/pointers/jigsaw/games) |
60 |
NAMA TOKOH
NS BPB: Jajang Nurjaman, S.Pd NAMA
TOKOH LAIN : Dididng Mintarja, S.Pd. Kemudian melakukan perekapan
nilai hasil asesmen siswa di microsoft formulir. |
6. |
CLOSING: NS
BPB menutup video praktik baik |
90 |
NAMA TOKOH NS BPB: Jajang Nurjaman, S.Pd Pernyataan penutup dilanjutkan dengan pernyataan
mudah-mudahan tayangan video ini bermamfaat. |
Sabtu, 25 Februari 2023
Mengerjakan Aksi Nyata di Platform Merdeka Mengajar
Aksi Nyata dapat dilakukan jika Anda telah selesai mempelajari materi pada suatu topik Pelatihan Mandiri hingga Post Test. Untuk mengerjakan Aksi Nyata, perhatikan langkah berikut ini:
- Baca persyaratan lulus validasi Aksi Nyata pada artikel ini
- Memilik topik Aksi Nyata di platform Merdeka Mengajar
- Melakukan Aksi Nyata di lapangan
- Menuangkan aktivitas Aksi Nyata ke dokumen tertulis
- Mengunggah dokumen Aksi Nyata dalam format PDF ke platform Merdeka Mengajar
Memilih Topik Aksi Nyata di Platform Merdeka Mengajar
Dalam mengerjakan aksi nyata, langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah memilih topik Aksi Nyata yang sudah disediakan di platform Merdeka mengajar. Berikut caranya:
1. Klik Pilih Aksi Nyata
2. Pilihan topik Aksi Nyata akan muncul. Anda bisa membaca rincian atau panduan pada setiap topik untuk membantu Anda dalam menentukan Aksi Nyata yang akan dilakukan. Klik Baca rincian.
3. Baca dengan saksama rincian pada tiap topik Aksi Nyata dan tentukan topik yang ingin dipilih.
- Jika Anda tidak ingin memilih topik tersebut, silakan klik Lihat pilihan lain dan Anda akan diarahkan kembali untuk melihat daftar topik Aksi Nyata.
- Jika Anda sudah yakin dengan satu topik Aksi Nyata, maka klik Pilih Aksi Nyata ini
4. Setelah memilih topik Aksi nyata, klik Selanjutnya
Melakukan Aksi Nyata di Lapangan dan Tuang dalam Dokumen Tertulis
5. Lakukan atau praktikan Aksi Nyata sesuai panduan yang ada. Kemudian tuangkan aktivitas Aksi Nyata Anda ke dokumen tertulis. Anda bisa menggunakan aplikasi word processor seperti Microsoft Word, Pages, dan lain sebagainya, lalu ubah dokumen ke format PDF dengan ukuran maksimal 10 MB.
Pastikan isi dokumen Aksi Nyata sesuai panduan, yaitu:
- Aktivitas sesuai dengan topik Aksi Nyata
- Memuat dokumentasi saat melakukan Aksi Nyata
- Menuangkan buah pikiran personal hasil karya Anda sendiri (hindari plagiarisme)
6. Selanjutnya, klik Mulai Lengkapi
7. Geser tombol Aksi Nyata sudah dilakukan ke kanan, lalu klik Ya, Lanjut
Mengunggah Dokumen Aksi Nyata ke Platform Merdeka Mengajar
8. Isi Lembar Aksi Nyata:
- Unggah dokumen Aksi Nyata Anda dalam format PDF maksimal 10 MB dengan cara klik Pilih File
- Isi Judul Aksi Nyata
- Ceritakan secara singkat Aksi Nyata yang anda lakukan di kolom yang tersedia
- Ceritakan pembelajaran yang Anda dapatkan saat melakukan Aksi Nyata
- Klik ikon kotak untuk memberi tanda centang sebagai pernyataan bahwa Aksi Nyata yang Anda buat adalah karya pribadi (bukan plagiat) dan sudah sesuai dengan panduan.
- Klik Kumpulkan
9. Selamat, Aksi Nyata Anda berhasil dikumpulkan. Kemudian klik Lihat Aksi Nyata
10. Minta umpan balik pada rekan sejawat dengan membagikan Aksi Nyata Anda yang sudah diunggah ke platform Merdeka Mengajar. Klik ikon bagikan yang ada di kanan atas atau klik Bagikan Aksi Nyata yang ada di bagian bawah halaman.
11. Selanjutnya, Anda bisa menunggu Aksi Nyata Anda divalidasi. Informasi proses validasi Aksi Nyata bisa dilihat pada halaman ini.
Anda juga dapat melihat simulasi video dalam mengunggah lembar Aksi Nyata seperti di bawah ini.
Cara Masuk atau Log In ke Platform Merdeka Mengajar
Platform Merdeka Mengajar adalah platform yang diperuntukkan bagi guru dan kepala sekolah. Oleh karena itu, untuk mendapatkan manfaat platform secara keseluruhan Anda memerlukan akses masuk/login dengan:
- Akun belajar.id (contoh: namaakun@guru.smp.belajar.id) bagi guru dan kepala sekolah yang berada di bawah naungan Kemendikbudristek dan terdata di Dapodik.
- Akun madrasah (contoh: namaakun@madrasah.kemenag.go.id) bagi guru madrasah yang berada di bawah naungan Kemenag.
Informasi lebih lanjut mengenai daftar domain Akun belajar.id yang bisa masuk/login ke platform Merdeka Mengajar dapat melihat pada artikel Daftar Domain Akun belajar.id Milik PTK yang Bisa Masuk/Login ke Platform Merdeka Mengajar.
Namun jangan khawatir, bagi Anda yang tidak dapat masuk/login ke platform Merdeka Mengajar dapat menonton video-video yang ada di Video Inspirasi dan Bukti Karya.
Berikut ini adalah langkah-langkah masuk/login ke platform Merdeka Mengajar. Namun perlu diketahui, terdapat sedikit perbedaan cara pada versi aplikasi Android dan versi situs web. Silakan klik tab di bawah ini untuk melihat perbedaanya.
1. Buka aplikasi Merdeka Mengajar pada ponsel Android Anda
2. Klik tombol Masuk, yang bisa Anda temukan di dua tempat berikut:
- Pada halaman Beranda, geser layar ke bawah hingga menemukan tombol Masuk, atau
- Masuk ke Pengaturan
3. Bagi pengguna aplikasi Merdeka Mengajar versi 1.25.0 ke atas, Anda wajib menyetujui Kebijakan Privasi dan Persyaratan Layanan dengan mencentang tanda kotak. Lalu klik tombol Masuk
Bagi pengguna aplikasi Merdeka Mengajar versi 1.25.0 ke bawah, Anda dapat langsung klik tombol Masuk
4. Pilih akun.
- Jika Anda sudah pernah masuk, silakan pilih akun yang sudah terdaftar, misalnya pada gambar di bawah ini adalah akun Guru Satu. Maka, Anda akan langsung berhasil masuk ke aplikasi Merdeka Mengajar.
- Jika Anda ingin masuk dengan akun yang belum ada di daftar pilihan akun, silakan pilih Tambahkan akun lain.
5. Bagi Anda yang memilih Tambahkan akun lain, Anda akan diarahkan untuk mengisi email dan kata sandi (password). Pastikan email yang dimasukkan adalah akun dengan domain belajar.id atau madrasah.kemenag.go.id. Klik Berikutnya.
6. Masukan kata sandi, lalu klik Berikutnya.
7. Klik Saya setuju dan Anda berhasil masuk ke aplikasi Merdeka Mengajar.
.
Anda dapat mengunduh panduan instal dan masuk ke platform Merdeka Mengajar dalam format PDF
Aksi nyata modul 1.2
Berikut adalah link aksi nyata modul 1.2 program guru penggerak angkatan 9 Link aksi nyata modul 2.1
-
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu upaya dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar seba...
-
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penilaian merupakan salah satu komponen utama dalam sebuah kurikulum. Melalui p...